Anak SMP Sulap Labu Menjadi Es Krim

Anak SMP => Lima dari enam pemenang sudah disebutkan. Adiyah Junaidi Kapukong, 14 tahun, tidak menyangka bila namanyalah yang lalu mengunci kelompok inovator terpilih dalam final National Young Innovator Awards 2008 yang digelar di Pusat Peragaan Iptek Taman Mini Indonesia Indah, Sabtu lalu. Bermodalkan labu kuning yang kaya gizi dan antioksidan yang diolah menjadi es krim, Adiyah turut mendapat tiket ke ajang yang lebih bergengsi, International Exhibition for Young Inventors (IEYI) 2008, akhir bulan ini di Taiwan. "Rasanya senang sekali," tutur siswa SMPN 3 Kalabahi, Alor, Nusa Tenggara Timur, itu seusai penganugerahan. Merekalah Anak SMP yang benar-benar berprestasi.

Anak SMP yang bernama Adiyah pantas merasa senang karena es krim buatannya itu mampu menyisihkan banyak karya inovator tingkat remaja lain yang datang dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka di antaranya Touchless Auto Bin atau tempat sampah yang didesain dengan sensor penangkap gerakan tangan, sehingga setiap ada orang yang hendak membuang sampah, tutupnya terbuka secara otomatis. Inovasi ini adalah buah kreasi Deo Fani Nur Wijaya dari SMAN 6 Yogyakarta yang juga finalis Lomba Karya Ilmiah Remaja 2008.

Anak SMP Kreatif

Selain itu, ada pula Anam SMP yang merancang sepeda motor sebagai ambulans untuk kawasan macet dan padat pemukiman, detektor tsunami sederhana yang berbasis hukum Archimedes, mercusuar mini, atau yang kedengarannya lebih rumit: alat sistem keamanan berbasis gelombang ultra. Yang terakhir ini dibuat oleh Anak SMP dengan nama I Made Dwijananda dan Made Adhi Dharma Setiawan dari SMPN 2 Denpasar, Bali, dengan menggunakan jaringan komunikasi seluler.

Beberapa inovasi lainnya menyasar kebutuhan di kamar mandi dan sekitarnya, misalnya sabun mandi dari minyak jelantah yang cocok untuk segala jenis kulit, closet kencing berdiri hemat air, dan mesin cuci berpedal untuk mereka yang ingin mencuci sembari olahraga bersepeda.

Anak SMP,  Adiyah mengaku tidak menyangka bahwa inovasinya bisa lolos ke Taiwan. Apalagi, sebelumnya, ketua dewan juri, Profesor Anung Kusnowo dari Pusat Penelitian Fisika di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, menyebut-nyebut bahwa inovasi para remaja Indonesia kurang kuat di bidang teknologi informasi.

Anung mencoba membandingkannya dengan inovasi sang juara IEYI tahun lalu asal Jepang (mungkin Anak SMP juga) berupa kursi roda pasien yang dilengkapi dengan rangkaian sensor untuk pergerakannya. "(Inovasi) Anak SMP kita masih jarang yang IT related. Padahal saingannya nanti dari Taiwan, Korea, dan Jepang," kata Anung.

Tapi toh, Adiyah yang nota bene masih seorang Anak SMP, yang hanya bermodal labu kuning bisa menang. Kecermatan sulung dari dua bersaudara yang hobi masak ini dalam memanfaatkan hasil bumi di daerah, kemudian meningkatkan nilai ekonominya, dan ditawarkan sebagai penganan menarik nan menyehatkan, memikat dewan juri.

Penilaian yang sama sebenarnya diperoleh Nurvirta Monarizqa, Wulan Nur Jatmika, dan Mirzania Mahya Fathia. Inovasi alat sederhana penghambat bau di kamar mandi dan WC yang dibuat oleh tiga "Kartini" dari SMAN 1 Yogyakarta ini juga termasuk inovasi yang berhak "mejeng" di IEYI kelima di Taiwan nanti. Anung mau tidak mau memuji alat yang satu itu. "Ini terobosan bagus, murah, dan pasti laku untuk kalangan ibu rumah tangga," tutur Anung.

Merekalah Anak SMP yang benar-benar berprestasi

Demi SEO POSITIF dan karena saya kehilangan ide, terpaksa artikel ini saya copot dari  Tempointeraktif.Com - Anak SMP "Sulap" Labu Menjadi Es Krim
LihatTutupKomentar
Cancel

Jangan Di Spam ya!!!